Salah satu Market Address yang cukup menarik dan fenomenal dan cukup terkenal adalah PIVOT POINT. Mengapa Pivot Point ini sangat begitu terkenal, sebab sifatnya yang universal ; cara menghitung formula yang sama dan digunakan oleh berbagai trader dari segala penjuru dunia sehingga mereka semua melihat posisi Pivot Point yang tidak jauh berbeda satu sama yang lainnya, baik dibelahan pelosok dunia manapun meski didalam kenyataanya ada terpaut perbedaan beberapa pips saja bagi yang trading di Forex Market atau beberapa point saja bagi yang trading di dunia komoditi, saham, dan lain-lain sebagainya sehingga kekuatan dari level-level diPivot Point ini cukup ampuh dan signifikan di dalam memberi gambaran peta di Market bagi kita semua. Berikut gambar Pivot Point dibawah ini
Adapun formula untuk menghitung Pivot Point adalah sebagai berikut :
RULES PIVOT POINT
1. Price Market (Harga Pasar) diatas Pivot Point
Ketika market diawal perdagangan dibuka dan candle / price market diatas Pivot Point (PP) ; berdasarkan analisis sebelumnya pada saat tersebut Market dalam keadaan BULLISH, maka ketika Candle menembus R1 kita melakukan posisi BUY dengan target pertama R2 dan stop loss di garis Pivot, setelah R2 tersentuh kita likuidasi sebagian lot yang ada dan meneruskan target selanjutnya ke R3 dengan stop loss kita majukan yang sebelumnya di garis pivot kita naikan menjadi garis R1 dan seterusnya... (untuk kondisi ini kita hanya melakukan open posisi BUY)
2. Price Market (Harga Pasar) dibawah Pivot Point
Bila Candle ada dibawah garis Pivot yang akan kita lakukan hanya open posisi SELL saja. Pada awal perdagangan posisi Candle berada di bawah garis Pivot, berdasarkan analisa sebelumnya mareket dalam kondisi BEARISH , maka ketika S1 berhasil ditembus kebawah kita melakukan posisi SELL dengan stop loss di Pivot dan take profit pertama di S2, ketika tersentuh maka kita likuidasi sebagian lot dan segera stop loss kita turunkan ke dari level Pivot ke S1, ketika candle menjauh dari S2 menuju ke S3 maka stop loss kita segera turunkan dari level S1 ke level S2 dan seterusnya...
Biasanya harga cenderung berusaha untuk menembus level-level pivot, dan atau support dan resistence nya masing-masing. Bila momentum kuat maka harga akan menembus dari level yang satu ke level yang lainnya, tetapi bila momentum lemah maka harga akan berbalik arah, dan apabila harga tidak menyentuh Pivot biasanya selanjutnya harga akan menjauhi Pivot.
Penggunakan Pivot Point lebih maksimal digunakan pada kondisi Market TRENDING (BULLISH atau BEARISH) bila Market SIDEWAY maka penggunaan Pivot Point dibantu dengan Indicator lain yang berosilasi seperti Stochastic, RSI, MACD dan lain lain
Demikian Artikel ini semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca ... SALAM SUKSES...
No comments:
Post a Comment