ICHIMOKU KINKO HYO (Technical Analysis Advance Part #2) - @

https://vikaze74channel.blogspot.co.id/

Wednesday, March 14, 2018

ICHIMOKU KINKO HYO (Technical Analysis Advance Part #2)

ICHIMOKU KINKO HYO (Technical Analysis Advance Part #2)


Ichimoku Kinko Hyo (Bahasa Jepang) kalau diterjemahkan berarti " Grafik Keseimbangan" indikator ini di ciptakan oleh GOICHI HOSODA, seorang jurnalis dari Jepang, yang menggunkan nama Pena "ICHIMOKU SANJIN" pada era sebelum Perang Dunia II dan mengembangkan indikator ini bersama murid muridnya hampir 20 tahun

Pada tahun 1986 sistem trading tersebut akhirnya diperkenalkan ke masyarakat dan mendapatkan tanggapan positif. Sejak saat itu Indikator Ichimoku Kinko Hyo kerap digunakan para trader trader Asia sampai akhirnya di tahun 1990-an barulah Indikator Ichimoku Kinko Hyo ini sampai di dunia barat

Ichimoku Kinko Hyo adalah indikator yang digunakan untuk menentukan arah trend, menentukan level support dan resistance, dan memberikan sinyal jual dan beli. Indikator ini paling cocok digunakan pada Time Frame Harian dan Mingguan

Ichimoku Kinko Hyo terdiri dari atas lima buah elemen / unsur penting yaitu :
  1. Tenkan Sen (Red Lines)
  2. Kinjun Sen (Blue Lines)
  3. Chikou Span (Green Lines)
  4. Senkou Span A (Orange Lines)
  5. Senkou Span B (Purple Lines)
 
Apabila para pembaca melihat gambar diatas maka tampaklah jelas ke-5 buah elemen dari Indikator Ichimoku Kinko Hyo tersebut, perlu diketahui untuk jarak diantara Senkou Span A dan Senkou Span B terdapat garis-garis yang dikenal dengan istilah KUMO / CLOUD (Awan)

Jadi di dalam Indikator Ichimoku Kinko Hyo ini sebenarnya terdapat 3 buah fungsi Indikator :
  1. Moving Average Cross (Tenkan dan Kinjun Sen besrta Senkou Span A dan B)
  2. Momentum (Chikou Span & Tenkan Sen)
  3. Support dan Resistance (Senkou A dan B, Chikou Span dan Kinjun Sen)
Pengertian Lima (5) Elemen Indikator Ichimoku Kinko Hyo sbb :
1. Elemen Pertama (TENKAN SEN)
  • Ketika Tenkan Sen bentuknya datar / rata itu menandakan Market yang "FLAT" dalam arti tidak ada kekuatan volatilitas (Non-Trending) berdasarkan perhitungan dari 9 periode Candle sebelumnya
  • Bila Tenkan Sen bentuknya menukik ke atas dan Price Market diatas garis Tenkan Sen ini berarti Market memiliki kekuatan Volatilitas yang cukup kuat (Trending Bullish) berdasarkan perhitungan dari 9 periode Candle sebelumnya
  • Bila Tenkan Sen bentuknya menukik ke bawah dan Price Market di bawah garis Tenkan Sen ini berarti Market memiliki kekuatan Volatilitas yang cukup kuat (Trending-Bearish) berdasarkan perhitungan dari 9 periode Candle sebelumnya
2. Elemen Kedua (KINJUN SEN)
  • Kinjun Sen sebenarnya tidak jauh beda dengan Tenkan sen hanya perhitungannya jauh lebih panjang yaitu 26 Periode dari Candle sebelumnya
  • Kinjun Sen memiliki karakter yang jauh lebih kalem dan lebih stabil dibandingkan Tenkan sen
  • Ketika posisi Kinjun Sen kondisi FLAT maka dia dapat menjadi sebuah Support / Resistance dimana pada saat itu Kinjun Sen kerap kali menjadi " MAGNET" yang menarik Candle untuk menguji posisi Kinjun Sen Tersebut sebagai Support / Resistance yang bersifat Dinamis
3. Elemen Ketiga (CHIKOU SPAN)
  • Elemen yang satu ini yang kerap kali membuat banyak para trader menjadi bingung karena menggunakan harga penutupan yang digeser sebanyak 26 periode kebelakang adalah untuk melihat kekuatan momentum (Kekuatan trend) dari market pada saat itu
  • Kelebihan dari Chikou Span yaitu dapat memberikan gambaran (sudut-sudut yang dibentuk dari garis Chikou Span menciptakan level Support dan Resistance) sehingga dapat memberikan gambaran kondisi market dan memetakan dengan baik
4. Elemen Ke-Empat (SENKOU SPAN A)
  •  Senkou Span A ini merupakan pergerakan rata rata dari Tenkan Sen dan Kinjun Sen yang memperhitungkannya dimajukan sebanyak 26 Periode ; sebagai contoh bila anda trading di Time Frame Daily, maka Senkou Span A dapat memberikan gambaran Support atau Resistance seketika untuk 1 bulan kebelakang dari harga running pada saat itu (Bila menggunakan Daily Chart)
5. Elemen Kelima (SENKOU SPAN B) 
  • Senkou Span B ini sebenarnya juga merupakan bagian dari Senkou Span A yang memiliki jumlah penghitungan jauh lebih panjang dari pada Senkou Span A, karena selain menghitung High-Low rata rata untuk 52 periode candle sebelumnya juga penghitungan ini di geser (Shift) sebanyak 26 periode layaknya formula untuk Senkou Span A

Harap diperhatikan ; diantara kedua elemen ke-empat dan ke-lima yaitu Senkou Span A dan Senkou Span B terbentang dan terbentuklah area yang dinamakan sebagai "KUMO" atau dalam bahasa indonesianya "AWAN"

Kumo atau yang sering juga disebut sebagai "ICHIMOKU CLOUD" inilah yang menjadi fondasi dari indikator Ichimoku Kinko Hyo ini diamana kegunaanya untuk memberikan signal konfirmasi entry yang valid (Kuat), lemah, atau hanya signal yang biasa biasa saja yang diberikan oleh kelima elemen-elemen yang dibahas tadi.

KUMO
Selain berfungsi sebagai Support dan Resistence, Kumo juga berfungsi sebagai arah "KOMPAS" bagi Market
 


 Candlestick berada dibawah Kumo, maka dapat diartikan kekuatan momentum di market pada saat itu adalah BEARISH / DOWNTREND, dan sebaliknya bila Candlestick berada di atas Kumo, maka dapat diartikan momentum Market pada saat itu adalah BULLISH / UPTREND, namun apabila Candlestick masuk dan berada didalam Kumo maka dapat diartikan " Market sedang berada didalam kondisi yang tidak jelas" (Bukan Sideway), seperti contoh gambar diatas.

 RULES " ICHIMOKU KINKO HYO" (Cara Menggunakan Indikator Ichimoku Kinko Hyo) :
  1. Kijun Sen digunakan untuk mengetahui Trend yang sedang terjadi. Bila harga berada diatas kinjun sen, maka Trend bersifat BULLISH, sedangkan bila harga dibawah Kinjun Sen maka Trend bersifat BEARISH (anda dapat menganggap Kinjun Sen ini seperti Moving Average)
  2. Tenkan Sen digunakan untuk menentukan sinyal jual atau beli. Bila Tenkan Sern memotong Kinjun Sen dari bawah ke atas maka diperoleh sinyal beli, sedangkan bila Tenkan Sen memotong Kijung Sen dari atas ke bawah maka diperoleh sinyal jual
  3. Tenkan Sen juga digunakan untuk mengetahui apakah market sedang trending atau trading. Jika garis Tenkan Sen bergerak naik atau turun berarti pasar bersifat Trending. Jika Tenkan sen mendatar (Horisontal) berarti pasar sedang tidak memiliki trend
  4. Area yang di arsir (diapit oleh dua garis Senkou) dinamakan Kumo (Awan). jika harga berada diantara awan, maka pasar dapat dianggap tidak memiliki trend yang kuat 
  5. Jika harga berada diatas Kumo (awan), garis atas yang membentuk awan menjadi level support pertama, sedangkan garis lain menjadi level support ke dua
  6. Jika harga berada dibawah awan, garis bawah yang membentuk awan menjadi level Resistance pertama sedangkan garis lainnya menjadi level resistance kedua
  7. Garis Chinkou Span juga dapat digunakan sebagai sinyal beli atau jual. Jika garis Chinkou Span memotong grafik harga dari bawah keatas maka diperoleh sinyal beli, sedangkan bila sebaliknya memotong dari atas ke bawah didapat sinyal jual
Demikian artikel ini semoga dapat bermanfaat bagi para Pembaca... SALAM SUKSES...











No comments:

Post a Comment

ARTIKEL POPULER